Beberapa barang yang di jual di pasar ini sangat bermacam, dari mulai keperluan seharian (sembako) sampai beberapa barang seni serta kerajinan ciri khas Bali dengan kualitas yang bagus serta harga masih dapat dijangkau. Masih dapat ditawar sebab tuturnya diambil langsung dari pengrajin Bali.
Artikel Terkait: http://interpro.sakura.ne.jp/xoops/userinfo.php?uid=6220
Dari mulai pakaian, sendal, sarung pantai, tas, tikar, lukisan, patung, cermin unik sampai gantungan kunci serta beberapa barang lain yang ciri khas Bali tentu saja. Memang tidaklah terlalu jauh beda dari pasar senin tradisionil yang lain, mungkin permasalahan harga yang cukup dapat berkompetisi.Nyatanya jam membuka dari pasar yang sembako serta pasar seni berlainan. Bila pasar yang biasa cuma sampai siang hari, pasar seni masih membuka sampai sore hari mendekati malam.
Serta konon waktu terbagus untuk belanja di pasar tradisionil di Ubud ialah pada pagi hari, sebab ada keyakinan orang Bali untuk membuat lancar jualan sepanjang sehari, harus sukses jual barang dagangan pada pagi hari. Meskipun untungnya tipis. Keyakinan orang Bali dalam berdagang ini diketahui dengan arti Pegarus Dagangan. (bener gak ya ini? tolong diklarifikasi ya buat orang Bali yang baca, hehe)
Sayangnya kami baru sudah sempat bertandang ke pasar ini di sore hari. Serta gak begitu hunting beberapa barang sekali si, hanya menyembuhkan rasa ingin tahu saja.