Museum Mandiri berseberangan dengan Stasiun Kota. Bangunan museum pada awalnya ialah kantor Nederlandsch Handel-Maatschappij (NHM) atau Netherlands Trading Corporation alias Maskapai Dagang Belanda. Kantor pusat NHM ada di Amsterdam, sedang Batavia (Jakarta) ialah kantor cabang.
Semenjak berlakunya cultuurstelsel (1830), jadi pekerjaan penting NHM beli, kirim/shipping, serta jual komoditi yang dibuat dari skema tanam paksa seperti kopi, gula, serta nila, Tetapi sepanjang periode 1850an serta 1860an, NHM sudah bergerak serta membuat hubungan keuangan demikian intens dalam bagian industri gula hingga bisa disebutkan terjadi transformasi NHM dari maskapai dagang jadi bank.
Papan penunjuk memberitahukan bermacam service bank di lantai basic serta lantai satu. Contohnya untuk service effecten (dampak atau surat bernilai) serta safe deposit di samping kiri (dari bagian nasabah), sedang masalah perbankan di kanan. Di lantai satu ada kantor inspektur gula (Suiker Bergcultuur Inspecteur) di samping kiri serta direksi di samping kanan.Ruangan pameran Museum Mandiri terdapat di tiga lantai. Lantai Basic terbagi dalam Ruangan Treasury (Kas Afdeeling), Ruangan Pembukuan (kamar spesial untuk buku besar), Ruangan Kasir China (Chineesche Kas). Di sayap selatan ada Ruangan Peralatan Bank, Ruangan Kearsipan serta Komunikasi, Ruangan ATM. Ruangan Kearsipan dahulunya adalah kantor budidaya gula yang cukup repot.
Sesudah anak tangga paling akhir ke arah lantai satu, pengunjung akan berdiri di muka Ruangan Rapat Besar. Di sini ada seperangkat meja serta bangku untuk kepentingan rapat, sedang dinding dihiasi photo beberapa orang penting dunia perbankan Indonesia.
Satu diantara yang bisa kita temui ialah photo Agus Martowardojo, Direktur Penting Bank Exim (1998) serta Direktur Penting Bank Mandiri (2005-2010). Bankir kelahiran Amsterdam ini diambil Presiden SBY untuk gantikan Sri Mulyani Indrawati jadi Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Menyatu II semenjak Mei 2010. Seterusnya pemilihan Anny Ratnawati oleh Presiden jadi wakil menteri keuangan jadi unsur Anggito Abimanyu menempatkan jabatan di Kementerian Keuangan serta kembali pada universitas. Satu tahun selanjutnya (Oktober 2011) berlangsung perombakan kebinet. Beberapa menteri digeser serta beberapa wakil menteri ditambah lagi salah satunya Mahendra Siregar. Semenjak itu kita mempunyai dua wakil menteri keuangan.