Banyak versus yang mengatakan mengapa air terjun ini diberi nama jadi Curug Citambur. Curug datang dari bahasa sunda yang berarti air terjun. Sedang Citambur datang dari dua kata, “Ci” yang bermakna air, serta “Tambur” atau alat musik tambur. Ke-2 versus narasi ini ada satu benang merah, jika Curug Citambur ini dinamakan sebab terkait dengan alat musik tambur yang seperti dengan kendang.
Versus pertama mengatakan, jika air terjun ini dinamakan Citambur sebab air yang turun dari atas tebing keluarkan suara “bergedebum” yang seperti dengan alat musik tambur yang dimainkan lewat cara dipukul. Oleh karena itu sebab air terjun ini keluarkan suara yang unik itu, karena itu masyarakat seputar juga menamai air terjun ini dengan nama Curug Citambur.
Versus ke-2 narasi dari penamaan air terjun ini terkait dengan asal mula satu kerajaan. Dikisahkan jaman dulu di wilayah ini ada satu kerajaan bernama Tanjung Anginan, yang terdapat di wilayah Pasirkuda, yang sekarang terhitung dalam daerah Desa Simpang serta Karangjaya, Kecamatan Pagelaran. Serta letak kerajaan itu tidak begitu jauh dari keberaan air terjun ini.
Artikel Terkait : http://irock.web.id/orchid-forest-cikole-lembang/
Alkisah raja bernama Prabu Tanjung Anginan itu seringkali lakukan ritual mandi serta bertapa di air terjun ini. Setiap saat sang raja ingin mandi, beberapa pengawal raja tetap membunyikan alat musik tambur. Serta suara tambur itu terdengar sampai ke pelosok desa yang tidak jauh dari air terjun ini. Sebab biasanya masyarakat seputar dengar alat musik tambur karena itu masyarakat seputar juga menamai air terjun ini jadi Curug Citambur.
Tetapi beberapa sumber riwayat tidak ada yang mengatakan dengan jelas tentang kehadiran Kerajaan Tanjung Anginan ini, warga seputar memiliki pendapat jika kerajaan itu hanya satu legenda yang berkembang dari mulut ke mulut, terutamanya narasi dari orang-tua pada anaknya pada jaman dahulu.