Bukit Bintang di Patuk, Gunungkidul, masih tetap jadi tempat favorite wisatawan untuk nikmati malam di Yogyakarta. Salah satunya pengunjung, Indri Wahyuni, 30 tahun, asal Banjarmasin, mengakui sudah berulang-kali meluangkan waktu ke Bukit Bintang waktu petang saat tengah bepergian ke Yogyakarta. “Tempatnya asik untuk menepi, lihat lampu-lampu.
http://mitraseo.hol.es/wisata/desa-wisata-gendeng/
Suasananya dingin,” kata Indri waktu didapati di Patuk, Gunungkidul, Rabu malam, 5 September 2018. Indri hadir bersama dengan temannya, Sherly, 30 tahun. Sherly ialah masyarakat asli Yogyakarta yang suka menyambangi Bukit Bintang. Dia menjelaskan beberapa kali sudah berkunjung ke bukit penuh pendar lampu itu. Meskipun begitu, Sherly mengakui tidak sempat jemu. Bukit Bintang, katanya, bahkan juga jadi tempat sangat baik untuk buang capek. Diluar itu, tempat ini diklaim adalah tempat berfoto malam hari sangat favorite di Yogyakarta.
http://mitraseo.hol.es/wisata/ragam-budaya-batik-jogja/
“Saya senang foto-foto di sini sebab latarnya lampu-lampu,” katanya. Bukit Bintang menghadap langsung ke lanskap Kota Sleman, Yogyakarta, serta Bantul. Dari ketinggian 150 mtr. diatas permukaan laut, lampu-lampu kota bisa menjadi pemandangan penting yang menarik daya tarik wisatawan untuk singgah. Ke-3 kota itu seolah-olah ada di lokasi basin atau cekungan.
http://mitraseo.hol.es/wisata/batu-alien-cangkringan/
Karenanya, dari pinggir jalan yang menghubungkan Kota Yogyakarta serta Kota Wonosari itu, terlihat beberapa ribu lampu pancarkan sinar dari arah terlalu jauh. Jika cuaca cerah, di punggung kota, terlihat berdampingan siluet Gunung Merapi serta Merbabu. Waktu malam, gunung berjuluk pakunya tanah Jawa itu akan terlihat jelas karena terimbas pendaran sinar dari juta-an lampu di permukiman serta jalan raya.