Sinar matahari pagi itu temani perjalanan YogYES ke arah ke Jogja sisi barat, tinggalkan riuh serta padatnya kota. Melalui jembatan Sungai Progo, panorama juga silih bertukar dari pemukiman masyarakat, sawah terasering sampai perbukitan. Tanjakan untuk tanjakan juga kami lalui dengan dikit perasaan kuatir saat jalanan makin menyempit dengan jurang disamping kiri atau kanan.
http://sigithermawan.esy.es/wisata/belalang-goreng-jogja/
Sampai pada akhirnya kami sampai di gerbang masuk wisata Kedung Pedut sebagai arah kami kesempatan ini. Sampai di gerbang masuknya bukan bermakna YogYES langsung bisa nikmati keindahan Kedung Pedut, sebab kami tetap harus berjalan seputar 400 mtr.. Jalanan setapak dari tanah yang telah dipadatkan ini nyatanya cukuplah membuat ngos-ngosan sebab medannya turun naik. Bila bertandang kesini, YogYES anjurkan untuk menggunakan sandal gunung atau sepatu sebab jalanan cukuplah licin bila musim penghujan. Berjumpa dengan jalan yang bercabang membuat kami mesti pilih, berbelok ke kanan atau kiri. Kami juga pilih belok kiri yang nyatanya adalah jalan melingkar.
http://mitraseo.hol.es/wisata/bukit-bintang-surganya-bintang-bintang-berkerlipan/
Sedang bila berbelok ke kanan, langsung bisa sampai Kedung Pedut. Walau jalan yang kami pilih lebih jauh, akan tetapi panorama yang disuguhi saat kami melalui jalan ini tidak membuat kami menyesal. Seperti panorama dalam suatu gardu pandang yang kami lalui. Sekalian mengendalikan nafas, kami dibikin kagum dengan keindahan pemandangan dibawah bukit. Lihat air berwarna turquois yang isi saluran sungai serta kolam-kolam alami dibawah sana membuat perasaan capek kami menguap saat itu juga. Nada anak-anak muda yang asik berenang membuat kami tidak sabar untuk masuk. Kami juga bergegas meneruskan trekking yang sekarang tidak cuma jalan setapak turun naik, akan tetapi pun melalui jembatan-jembatan bambu, satu sumber mata air bernama Penglarisan serta beberapa kedung lainnya.
http://masterseo.esy.es/wisata/air-terjun-kedung-kandang/
Meskipun diketahui menjadi Kedung Pedut, wisata alam yang masih tetap satu saluran dengan Air Terjun Mudal serta Air Terjun Kembang Soka ini memang terbagi dalam beberapa kedung lainnya dengan kedalaman bermacam mulai satu sampai empat mtr.. Sebutlah saja Kedung Merak, Kedung Merang, Kedung Lanang, Kedung Wedok serta Kedung Anyes. Kedung Wedok yang sampai kini dikenal juga dengan nama Kedung Pedut adalah kolam alami yang sangat luas di kompleks wisata alam ini, sekaligus juga mempunyai air terjun paling tinggi seputar 15 mtr. yang umumnya dipakai untuk water canyon. Kedung ini juga yang seringkali dipakai untuk mandi atau berenang tidak hanya Kedung Anyes.